Minggu, 26 April 2015

Pendakian Gunung Cikuray (2821 mdpl)

Puncak Gunung Cikuray 2821 mdpl
Baiklah, kali ini gw akan bercerita tentang pendakian Gunung Cikuray untuk yang kedua kalinya gw datangi. Tentu saja setiap pendakian pasti akan ada cerita baru, teman baru dan pengalaman baru. Asal jangan istri baru aja ya (bagi yang sudah menikah, hufff). Nah, pendakian ini dimeriahkan oleh 7 orang yang unyu-unyu kayak penyu abis minum susu. Mereka adalah Aries Thio Gunawan a.k.a Aries, Fahdil Ahady Hazain a.k.a Fahdil, Mia Azamia a.k.a Mia, Dila Jzuqynova a.k.a Dila, Vinna Tresna a.k.a Vinna dan Abdullah Azzam a.k.a Azzam.
Pendakian ini sebetulnya termasuk pendakian yang dadakan, kenapa dadakan ? ya karena dadakan (apasih men -__-"). Jadi ide pendakian ini berasal dari Vinna, dia lagi pengen banget mendaki Gunung Cikuray, terus dia ajak temen deh, kebetulan dia ajak tim yang kemaren mendaki Gunung Guntur, tapi yang bisa cuma gw sama Azzam, jadilah kita bertiga yang memprakarsai pendakian dadakan ini. Masalah selanjutnya muncul lagi, siapakah yang bisa diajak untuk ikut mendaki ? karena gak mungkin juga cuma bertiga kan. Akhirnya didapatkan Vinna ajak seniornya sewaktu dia PKL di Pertamina, Mia, dan gw ajak temen kantor, Aries dan Opa Fahdil. Sedangkan Dila, dia dengan semangat menawarkan diri untuk ikut masuk ke tim. Sebenernya ada lagi Ryan Hidayat tuh yang harusnya ikut, tapi karena dia penyembuhan pasca operasi sinus, jadinya dia gak jadi ikut. Jadilah kita 7 orang melakukan pendakian. Sekilas mengenai keenam orang ini. Vinna, Mia dan Dila sebelumnya udah pernah naik gunung, jadi gw gak terlalu khawatir dengan kesiapan mereka. Azzam pun demikian, pendakian sebelumnya dia selalu bersama dengan gw, jadi tau Azzam strong abis lah. Nah untuk Aries dan Fahdil ini adalah pendakian pertama mereka, jadi perhatian tertuju pada mereka ini, hahaha. Tapi berbekal mereka adalah anak fitnes yang temennya om-om, jadi gw gak perlu ragu dengan kesiapan mereka untuk mendaki gunung. Terlebih, Aries dan Fahdil sudah menghabiskan biaya bermilyar-milyar rupiah untuk membeli peralatan naik gunung, jadi sayang banget kan kalo gak digunakan.
Itinerary sudah gw buat dan sudah juga diberikan ke 6 orang yang lain, dan hanya 2 kali kumpul tim sebelum pendakian rasanya memang kurang, tetapi ya itu tadi, ini kan pendakian dadakan, tapi insya Allah persiapan selalu 100%. Tanggal 17-19 April 2015 dipilih sebagai tanggal pendakian ke Cikuray, persiapan hanya kurang lebih 2 minggu, hahaha mepet abis.
Gw, Aries dan Fahdil berangkat dari kantor menuju terminal Kp. Rambutan, sementara Vinna, Azzam dan Dila langsung berangkat dari Bogor menuju Kp. Rambutan, dan Mia pun langsung berangkat dari kantor di Pulo Gadung menuju Kp. Rambutan, jadilah kami semua bertemu di terminal Kp. Rambutan. Yang menarik itu adalah, gw, Aries, Fahdil kan bawa-bawa tas gede alias carrier ke kantor dan bikin heboh hampir satu kantor, ada yang pengen ikut lah, nanya-nanya lah, rempong-rempong lah, ada yang ajak nikah juga lah (kalo yang ini dusta).

Semua kumpul di Terminal Kp, Rambutan
Setelah mengisi perut di Terminal Kp. Rambutan, kami langsung bergegas mencari bus tujuan Terminal Guntur, Garut. Alhamdulillah saat baru berjalan sebentar, kami langsung dapet tuh bus menuju Garut, segera saja kami naik dan bobo unyu di dalem bus. Waktu yang dibutuhkan sekitar 5 jam perjalanan dari Terminal Kp. Rambutan menuju Terminal Guntur. Kami tiba di Terminal Guntur sekitar pukul 03:00. Segera setelah sampai, kami menuju ke mesjid dekat dengan terminal untuk sekedar meluruskan kaki, mengecek barang-barang bawaan kami (repacking) dan membeli sarapan untuk disantap nantinya di pos 0. Setelah semua sudah siap, sekitar pukul 03:30 kami mencari angkutan yang biasa membawa para pendaki dari Terminal Guntur menuju kaki Gunung Cikuray yaitu pos 0 pemancar. Biasanya berupa angkutan mobil bak terbuka atau angkot bahkan truk. Hal yang paling mengejutkan adalah, biaya sewa angkutan itu ternyata meleset jauh dari perkiraan kami di itenerary. Bayangkan saja, yang tadinya gw kira biaya sewa per orang untuk bisa mengantar kami ke pos 0 adalah Rp 10.000 - Rp 15.000 saja ternyata sekarang melonjak menjadi Rp 45.000 per orangnya, ckckck. Terakhir kali gw mendaki Gunung Cikuray di tahun 2014 masih dengan Rp 10.000 per orangnya, berselang setahun kemudian, semuanya menjadi sangat mahal. Ini pasti ulah preman sekitar terminal atau memang harga-harga kebutuhan pokok yang sudah terlanjur mahal, pasti ada oknum nakal di situ atau memang ini semua karena ulah negara api yang menyerang ?!!?? ah sudahlah. Terlebih sebelum masuk pos 0 pun kami lagi-lagi diharuskan merogoh kocek Rp 10.000 per orang, alih-alih untuk biaya swadaya masyarakat sekitar. Di tahun 2014 pun gw juga membayar di situ, tapi hanya Rp 2.000 saja, hampir 5x lipat kenaikannya, masya Allah. Tapi ya sudahlah mau tidak mau kami bertujuh pun nantinya harus menalangi dana yang meleset sesuai dengan itenerary yang telah dibuat sebelumnya. Tapi apalah uang, semua pasti merasa saja kurang dengan uang, yang penting kita kan mau have fun, wehehehe. Karena pada saat itu masih gelap jadi pemandangan sepanjang perjalanan menuju pos pemancar tidak terlihat dengan jelas, jikapun terlihat, pemandangan yang disuguhkan alam sudah sangat-sangat indah. Sekitar pukul 04:30 kami tiba di pos 0 pemancar, kenapa disebut pemancar? karena di tempat itu banyak menara-menara pemancar televisi untuk kebutuhan pertelevisian di kota Garut.
Setibanya di pos 0, kami langsung bergegas mencari lapak untuk sarapan, dan salat subuh. Dan ternyata yang paling ngenes setelah mendapati ongkos mobil bak ternyata mahal, nasi bungkus yang kami beli di Terminal Guntur untuk kami santap sarapan ternyata udah mulai basi, kurang sial apalagi coba -__-". Gw cuma menghabiskan setengah, sedangakan Fahdil dan Azzam melahap dengan rakusnya karena lapar, pfff.. Jadinya kita cuma makan roti-roti kayak orang bule. Setelah sarapan dan perut 'agak' terisi, kami memulai pendakian dari pos 0, yang merupakan pos untuk melaporkan jumlah orang yang mendaki saat itu. Pukul saat itu menunjukan pukul 05:45.

Memulai pendakian di pos 0
Dari kiri : Dila, Aries, Mia, Fahdil, Azzam, Vinna, Si Tampan
Ini si Vinna kelilipan onta kali ya, merem-merem gitu
Ceritanya anak Deuter, hehe
Karena kita-kita ini dilahirkan dengan santai, jadi pendakian kali inipun super santai, banyak istirahatnya. Pelan-pelan toh nantinya kita sampai puncak Cikuray, hehe.. Oh iya intermezzo mengenai pendakian kali ini. Pos 0 pemancar merupakan pendakian dari desa Cilawu dan ada juga jalur lain lewat desa Bayongbong. Dari pengalaman gw yang pernah lewat Bayongbong, jalurnya lebih pendek namun curamnya minta ampun. Jadi kami putuskan, pendakian dan turun gunung melewati jalur yang sama, yaitu Cilawu atau melewati stasiun pemancar. Dan Gunung Cikuray melewati jalur Cilawu tidak tersedia sumber air, jadi sebaiknya air yang dibawa banyak, mungkin satu orang minimal membawa 3 air mineral 1.5 liter. Kalo lewat Bayongbong, masih ada sumber air saat masih di perkebunan sebelum memasuki hutan.

Bersama Aries menuju pos 1
Menuju pos 1, nanjak terus gan
Foto-foto yihaaaa
No comment lah buat foto ini, opa Fahdil
Pantang Menyerah !!!
Waktu yang dibutuhkan dari pos 0 ke pos 1 sekitar 1 jam. Begitupula dari pos 1 ke pos 2, sekitar 1 jam. Selama pendakian menuju pos 1 dan pos 2 lumayan banget bikin dengkul kopong. Track datar hanya didapati sekali saja, selebihnya nanjak terus gan. Lumayan banget olahraga betis sama paha. Disarankan sebelum mendaki gunung, agan-agan semua lari-lari kecil dulu dari safa ke marwah, atau jogging ringan biar otot-ototnya gak kaget kayak orang ketemu jodoh gitu, Insya Allah semuanya aman. Setelah kurang lebih 2 jam pendakian, sampai juga di pos 2 dan istirahat sejenak lalu kami melanjutkan pendakian ke pos 3. Jarak pos terjauh adalah pos 2 ke pos 3 yang hampir membutuhkan waktu 2.5 jam.

Groufie dulu sambil makan-makan
Vinna terlihat strong
Pendakian ini juga termasuk pendakian paling ramai yang pernah gw lakukan, bayangkan saja, untuk mendaki aja pake ada acara macet segala. Memang Gunung Cikuray setiap pekannya selalu diramaikan oleh para pendaki dari luar kota Garut, jadinya gitu deh. Kemacetan itu juga memakan waktu lebih lama untuk mencapai puncak. Kekhawatiran selanjutnya adalah, kita akan membangun tenda di puncak, karena banyaknya pendaki yang ada, jadi kami memutuskan untuk membagi kelompok menjadi dua sub tim. Selepas dari pos 3, Azzam, Vinna dan Dila melakukan pendakian lebih dahulu untuk mencapai puncak, untuk mendapatkan lapak tempat kita nge-camp. Sedangkan, gw, Mia, Aries dan Fahdil tetap melakukan pendakian santai dari satu pos ke pos lainnya. Sebenernya membagi kelompok menjadi dua sub tim agak riskan juga, tapi keputusan harus diambil agar semuanya sesuai dengan itenerary yang telah dibuat. Untungnya track  Gunung Cikuray cukup jelas untuk mencapai puncak, jadi gw tidak terlalu khawatir. 

Berpisah dari pos 3 dengan Dila, Vinna dan Azzam
Hujan-hujanan men
Dari pos 3 menuju pos 4 ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam 10 menit, konturnya pun semakin lama semakin sempit dengan tingkat kecuraman yang semakin tinggi. Sesaat di pos 4 menuju pos 5 pun hujan syahdu akhirnya turun, sebenernya hanya hujan lewat saja, tapi lumayan deras, jadilah kita harus memakai jas hujan saat pendakian. Pos 4 menuju pos 5 tidak terlalu lama, sekitar 45 menit, tapi jalur yang licin selepas hujan dan semakin berlumpur, menyulitkan kami melakukan pendakian, tapi di situ serunya, hehe. Setelah sampai di pos 5, tadinya gw ingin melepas jas hujan gw, karena bikin repot, tapi kalo dilepas, lumpurnya bikin kotor baju, jadilah gw urungkan niat melepas jas hujan dan terus dipakai hingga ke puncak. Pos 5 ke pos 6 pun tidak terlalu memakan waktu lama, hanya 50 menit saja. Pos 6 itu pos puncak bayangan, di sini sudah mulai banyak orang membangun tenda, karena pos ini lumayan lapang untuk membuka tenda. Kami pun kembali melanjutkan pendakian ke pos 7. Sebenernya dari pos 6 ke pos 7 tidak terlalu jauh, memakan waktu 55 menit, tapi kayaknya waktu itu jauh bener -__-" gak sampe-sampe (kami sudah lelah kakak). Sampai pada akhirnya kami tiba di pos 7, dan ngaso sejenak. Di pos 7 ternyata ada yang nge-camp di situ, kami sempat menanyakan, untuk mencapai puncak butuh waktu berapa lama lagi, "oh sebentar lagi puncak kok, tadi temen dari puncak bolak-balik cuma 15 menit". Sesaat itu juga lelah kami sirna dan hilang (lebay), kami langsung melanjutkan pendakian ke puncak. Memang benar, dari pos 7 hanya sebentar sekali untuk mencapai pos terakhir, pos 8, puncak Gunung Cikuray. Di puncak, Dila sudah menunggu dengan perut kelaparan, hahaha, karena memang perbekalan makanan hampir semuanya ada di dalam carrier gw. Sedangkan Vinna dan Azzam sudah menunggu di lapak kita akan membuka tenda untuk bermalam. Alhamdulillah semuanya sehat walaupun ada yang kelaparan dan lapak yang diinginkan pun didapatkan, hehe.

Membangun tenda, terus Vinna cuma garuk-garuk jenggot -_-"
Membangun tenda saat hujan turun
Setibanya di lapak camp, kami langsung bergegas membangun tenda, tenda pertama sudah berdiri dengan kokoh, tenda kedua ini yang ribet, agak besar soalnya dan saat itu juga hujan turun lagi, pffff makin dingin. Alhamdulillah dua tenda akhirnya selesai juga dibangun. Kami beres-beres, masukin carrier dan daypack ke dalam tenda, salat Zuhur yang digabung dengan salat Ashar dan selanjutnya adalah sesi bebas dan makan-makan, ulalaaaaa. Oh iya kami tiba di puncak sekitar pukul 13:55, sedangkan Azzam, Dila, Vinna tiba di puncak sekitar pukul 13:30, hanya terpaut sekitar 30 menitan di depan. 3 orang itu jago juga ya ternyata. sekitar 8 jam perjalanan dari pos 0 menuju puncak dengan kecepatan super santai.

Sunset dengan tiga warna langit dan bumi, masya Allah indah
Menjelang malam, kami tak lupa untuk menunaikan salat maghrib dan dilanjutkan dengan salat isya. Setelah salat isya, kami bertujuh bergabung di tenda yang besar untuk santap malam, ini yang ditunggu. Menu malam itu, nasi pake abon, kornet dan sosis serta baso setengah mateng, kurang nikmat apalagi coba. Ronde kedua, makan mie goreng instan, Alhamdulillah kenyang, perut terisi dannnnnn selanjutnya maen UNO sampe ngantuk, hahaha.

Santap malam
Makan-makan mennn
Kericuhan di dalam tenda
UNO UNO mennn
Keesokan paginya, seperti biasa, kami mengejar sunrise di ufuk timur. Azzam bangun yang paling pagi, dilanjut dengan Aries. Gw sama Fahdil masih enak-enakan mager di dalem tenda, karena memang masih ngantuk coy. Tapi masa sampe sini cuma tidur doang, akhirnya gw paksa Fahdil untuk bergegas keluar untuk liat pemandangan yang oke banget. Dari jam 05:45 sampe jam 08:30 kami mengambil foto sampe puas, karena apalah arti pendakian tanpa ada foto yang diambil :)

Sunrise dari puncak Gunung Cikuray
Muka muka beler abis bangun
Di belakang sana terlihat pantai selatan
Here we are
Anak Oberthur Technologies nih
Pake sarung -_-"
Ada buanyaaak foto sebenernya, tapi gak mungkin semuanya di taro di blog ini. Keren-keren lah pokoknya. Sekitar jam 09:00 kami packing, beres-beres tenda dan lain-lain. Sekitar satu jam kami sarapan terlebih dahulu sebelun turun gunung, dan sekitar pukul 10:20 kami turun gunung. Teorinya sih, waktu tempuh turun gunung setengah dari saat mendaki, jadi sekitar 4 jam waktu yang dibutuhkan untuk kembali ke pos 0 pemancar. Sekitar pukul 14:30 kami bertujuh sampai di pos 0 dan langsung naik mobil bak kembali ke Terminal Guntur.
Full team sebelum turun gunung
Isi adalah kosong, kosong adalah isi, jadi yang bener yang mana -_-"
Tiba kembali di pos 0
Sebelum turun gunung, gw ada beberapa catatan untuk para pembaca. Pertama, jangan pernah meninggalkan satu sampah pun sekalipun itu kecil sekalipun itu hanya tissue yang nanti akan terdegradasi oleh tanah. Tidak ada salahnya bukan sampahmu disimpan dahulu disaku celanamu, atau bahkan di dalam tasmu. Jangan biarkan gunung menjadi tempat sampahmu. Kedua, setiap pendakian jangan lupa selalu membawa trash bag lebih untuk menaruh sampahmu atau bahkan sampah yang bisa kamu bersihkan / ambil selama pendakian dan turun gunung. Ketiga, pendaki gunung super sejati selalu memegang moto ini "Jangan ambil apapun kecuali foto, jangan bunuh apapun kecuali waktu dan jangan meninggalkan apapun kecuali jejak". Gw rasa 3 hal itu cukup deh untuk menjaga gunung di Indonesia bebas dari sampah, jika memang para pendaki sadar akan alamnya sendiri tanpa harus merusak dan mengotori, "Your trash belongs to you !!!".

Ulah para pendaki amatiran ! tidak bertanggung jawab
SAMPAH DIBAWA TURUN !
Kotornya masya Allah
Sekitar pukul 16:30 kami tiba di Terminal Guntur, untuk ganti baju, bebersih badan dan makan sore sebelum pulang. Kami terburu-buru dengan waktu karena esok paginya Azzam harus mengikuti UTS, hahaha, nasibmu nak. Kesialan kami tidak berhenti pada nasi basi yang kami makan saat di pos 0. Pukul 17:30 kami sudah duduk manis di dalam bus, tapi ngetem 2 jam dan 19:30 baru berangkat. Kurang sial apalagi kita ini, ditambah baru beberapa meter dari Terminal Guntur, ban bus-nya bocor, ya salaaammm -_-". Jadilah pukul 20:00 bus bener-bener berjalan. Alhamdulillah sekitar pukul 00:15 kami sudah tiba kembali di Terminal Kampung Rambutan. Aries dan Fahdil kembali ke kantor di daerah Sudirman untuk mengambil motor yang mereka parkir dan kami berempat nebeng mobil jemputan si Dila, hahaha Alhamdulillah gak jadi pake taksi. Mia diturunkan di depok, karena emang rumahnya di depok (elaah pernyataan macam apa ini), sedangkan kita bertiga nebeng sampe rumahnya Dila. Hore, Alhamdulillah semuanya sampai di habitat masing-masing tanpa kurang apapun, paling cuma pegel-pegel aja ya, hehe.. Itulah cerita singkat pendakian ke Gunung Cikuray, Garut, Jawa Barat, Indonesia, semoga berkenan ya :)

Gandengan yuk neng sama abang
Berikut adalah estimasi biaya transportasi pendakian ke Gunung Cikuray (per orang), update bulan April 2015 :

1. Bus dari Terminal Kp, Rambutan - Terminal Guntur, Garut (PP) = Rp 102.000
2. Mobil bak dari Terminal Guntur - Pos 0 Pemancar (PP) = Rp 90.000
3. Tiket swadaya masyakarat = Rp.10.000

Credit to :
1. Allah SWT, tanpa izin-Mu kita tidak bisa melihat indahnya alam Indonesia
2. Aries dan Azzam yang keren abis bawa-bawa trash bag isi sampah pas turun gunung (respect)
3. Dila yang udah mau ajak kita nebeng pulang, kalo gak ada jemputan, kita hanya butiran pasir
4. Vinna, Mia, Azzam, Fahdil, Dila, Aries yang udah foto-foto terus upload ke Google Drive, hehe

SEKIAN, SELAMAT MENDAKI, SALAM LESTARI !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar